Analisis Framing Pemberitaan Pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja Oleh Media TEMPO.CO dan Kompas.com Edisi 5 Oktober – 8 Oktober 2020

Pemberitaan terkait undang-undang Omnibus Law dalam beberapa bulan
lalu menyita perhatian publik. hal itu terjadi sejak munculnya penolakan dari kaum
buruh. Kebijkan diera Presiden Joko Widodo ini muncul karena birokrasi susunan
usaha terhadap peningkatan ekonomi di Indonesia sangat rumit. Banyak kalangan
yang mendukung Undang-Undang Omnibus Law mendongkrak investor datang
untuk menanamkan sahanyamnya. Dari latar belakang tersebut, penelitian ini
membahas tentang bagaiamana media online Tempo.co dan Kompas.com dalam
membingkai kasus pengesahan Rancangan Undang-Undang Omnibus Law yang
tayang pada 5-8 Oktober 2021. Peneliti menggunakan analisis framing milik
Zhongdan Pan dan Kosicki. Metode ini memiliki empat struktur pokok.
Diantaranya, pertama sintaksis yang terdiri dari judl,lead.dan kutipan. Kedua,
unsur skrip, didalam unsur ini menggambarkan isi berita dengan menerapkan
5W+1H. Ketiga unsur tematik, yaitu bagaiaman wartawan mengungkapkan
pendangannya terhadap kasus yang ditulis. Keempat, unsur retoris yakni
bagaiamana wartawan menekan arti terntentu pada berita. Hasil penelitian ini
menunjukan media online Tempo.co dan Kompas.com melakukan pembingkaian
berita tidak berimbang pasalnya lebih menonjolkan pihak-pihak yang tida setuju
dengan Omnibus Law tidak diimbangi dengan adanya fakta pada pasal-pasal yang
dianggap bermasalah.
Kata kunci : Rancangan Undang-Undang Omnibus Law, analisis framing
Zhongdan Pan dan Gerald M Kosicki